Lumba Lumba Berkembang Biak Dengan Cara

Lumba Lumba Berkembang Biak Dengan Cara

Perawatan dan Penyapihan

Seperti mamalia pada umumnya, lumba-lumba pun menyusui anaknya setelah melahirkan. Anaknya akan menyusu hingga dua tahun hingga akhirnya memakan ikan kecil dan cumi-cumi. Selama itu, anak lumba-lumba akan belajar berenang, berburu, dan berinteraksi dengan lumba-lumba lain di kawanan.

Ada juga masa ‘menyapih’ bagi hewan satu ini. Induknya akan secara bertahap mengurangi jumlah susu yang dia berikan. Inilah proses menyapih yang dimaksud, sang anak pun akan menghabiskan lebih banyak waktu jauh dari induk. Sampai akhirnya, ia menjadi mamalia dewasa yang mandiri.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Jawaban yang benar yaitu B

2 Cara hewan berkembang biak dikelompokkan sebagai yaitu Generatif dan Vegetatif

Ada 3 perkembangbiakan generatif yaitu Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar, lumba-lumba termasuk pada jenis hewan Ovovivipar dalam bekermbang biak melalui perkawinan, lalau apa itu Ovovivipar

Ovovivipar adalah adalah hewan yang berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan, Pada hewan ovovivipar pembuahan terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan terbentuk. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Makanan zigot hanyalah cadangan makanan yang ada di dalam telur. Setelah zigot berkembang menjadi embrio yang tumbuh sempurna di dalam telur, induk betina akan melahirkannya.

Contoh hewan ovovivipar adalah lumba-lumba, hiu, reptil, paus, kadal dan lainya

JAKARTA - Lumba-lumba merupakan hewan mamalia laut (cetacea) yang berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar.

Pembuahannya terjadi secara internal atau di dalam rahim induk betina.

Melansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, kehamilan lumba-lumba berlangsung rata-rata sekitar 8-14 bulan.

Mereka termasuk hewan yang bereproduksi lambat. Setiap 1-3 tahun, mereka hanya melahirkan satu anak.

Namun, tak jarang ada beberapa kasus kelahiran bayi kembar.

Seekor anak lumba-lumba biasanya lahir dengan panjang 90-120 cm dan berat sekitar 18 kg.

Kelahiran anak lumba-lumba dimulai dari ekornya terlebih dahulu. Setelah lahir, tubuhnya terdapat garis-garis terang membentang di bagian tubuh mereka akibat pelipatan janin.

Ini akan hilang dalam waktu enam bulan.

Selain itu, sirip dan ekornya pun akan lentur dan kurang kencang.

Namun, secara bertahap, bagian tubuhnya ini akan menjadi kaku.

Sama dengan kebanyakan hewan mamalia lainnya, lumba-lumba juga menyusui anaknya sendiri selama 1-1,5 tahun sampai anaknya dapat berburu makanan sendiri.

Sepanjang siang dan malam biasanya adalah waktu anak mereka untuk menyusu.

Ikatan antara induk lumba-lumba dengan anaknya akan bertahan lama.

Umumnya, anak lumba-lumba akan tinggal bersama induknya selama 3-6 tahun.

Aktivitas Perkawinan Lumba-lumba

Lumba-lumba termasuk ke dalam hewan poliestrus musiman, yaitu hewan yang menunjukkan birahi beberapa kali dalam waktu satu tahun.

Sebagian spesies lumba-lumba dapat kawin dengan banyak pasangan sepanjang hidupnya.

Melansir dari Futurismo, tidak ada siklus musim kawin dalam lumba-lumba.

Mereka dapat kawin pada musim apa saja sepanjang tahunnya.

Lumba-lumba betina mencapai kematangan seksual pada usia 7-10 tahun.

Ketika mencapai usianya, mereka akan berovulasi dua sampai tujuh kali dalam satu tahun.

Sementara lumba-lumba jantan akan matang secara seksual pada usia 7-12 tahun.

Dalam aktivitas kawinnya, lumba-lumba jantan akan mencoba menarik perhatian betina.

Dengan cara bersaing satu sama lain, melakukan akrobatik dalam air, atau memberikan hadiah kepada betina.

Organ reproduksi lumba-lumba terletak di dalam tubuh yang dengan celah genital di sisi perut mereka.

Maka dengan itu, mereka biasanya bereproduksi dengan menyentuh perut satu sama lain.

Lumba-lumba merupakan salah satu mamalia laut ramah yang kerap mencuri perhatian. Dikenal sebagai hewan yang cerdas, lumba-lumba termasuk hewan yang memiliki fungsi reproduksi dan perilaku yang unik. Lalu, sebenarnya lumba-lumba berkembang biak dengan cara apa? Seperti apa perilaku pada anak dan kawanannya?

Nah, Parents dan si kecil yang menyukai hewan ini wajib tahu mengenai reproduksi lumba-lumba, mulai dari perilaku kawin dan bunting hingga melahirkan, menyusui, dan merawat anak-anaknya. Dalam artikel ini TheAsianparent akan memaparkan berbagai fakta menarik berikut ini.

Artikel Terkait: 10 Hewan Paling Ramah di Dunia, Manis dan Menggemaskan!

Cara Lumba-lumba Merawat Anak

Merawat anak menjadi bagian penting dari kelangsungan hidup spesies, tak terkecuali lumba-lumba. Biasanya, lumba-lumba betina melahirkan satu anak pada satu waktu, umumnya antara bulan April dan Agustus.

Sang anak akan dirawat hingga dua tahun, ia pun akan mengandalkan induknya untuk mencari kehangatan dan perlindungan. Selama waktu ini, anak lumba-lumba akan mempelajari keterampilan sosial dan berburu yang penting dari induknya untuk kelangsungan hidup di masa depan.

Selama beberapa minggu pertama kehidupan, sang anak akan menempel di dekat induknya dan menyusu. Seiring bertambahnya usia, induknya akan mulai mengenalkannya pada ikan dan biota laut lainnya. Induk lumba-lumba juga akan mengajari anaknya cara berburu dan melarikan diri dari pemangsa.

Perilaku Reproduksi Lumba-lumba

Lumba-lumba merupakan mamalia sosial yang cerdas, perilaku reproduksinya pun demikian. Dalam kebanyakan kasus, lumba-lumba mencari pasangan selama musim kawin yang dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Lumba-lumba sering tinggal dengan pasangan kawin yang sama selama beberapa tahun. Tetapi selama musim kawin, mereka bisa membentuk aliansi dengan lumba-lumba lain. Aliansi ini dapat membantu memastikan keamanan anak serta meningkatkan peluang pembiakan yang berhasil. Lumba-lumba betina biasanya melahirkan satu anak setelah masa kehamilan 12 bulan.

Proses perkawinan adalah bagian penting dari proses reproduksi lumba-lumba. Saat dua lumba-lumba siap bereproduksi, biasanya mereka akan melakukan serangkaian aktivitas untuk menandakan komitmen satu sama lain.

Aktivitas ini seperti berenang berdekatan, menyelaraskan gerakan, dan menggosok tubuh mereka satu sama lain. Mereka juga dapat membuat suara untuk berkomunikasi satu sama lain. Setelah lumba-lumba akrab satu sama lain, mereka akan berenang bersama dan saling menempelkan siripnya.

Perilaku ini sering dianggap sebagai tanda kasih sayang dan membantu memperkuat ikatan antara kedua lumba-lumba. ‘Ritual’ ini juga dianggap membantu memperkuat ikatan antara pasangan dan mempersiapkan untuk proses reproduksi.

Setelah kawin, lumba-lumba betina akan hamil rata-rata selama 12 bulan. Selama masa ini, lumba-lumba betina akan memberi makan bayinya yang belum lahir dengan cairan berlemak yang disebut yang diproduksi oleh kelenjar susu di tubuh induknya.

Bayi lumba-lumba kemudian akan menyusu hingga empat bulan setelah lahir dan akhirnya siap untuk berenang serta mandiri di laut lepas. Selama waktu ini, induk lumba-lumba dan bayinya akan tetap bersama dalam satu kelompok. Selain itu, bayi lumba-lumba juga akan belajar cara berburu dan bertahan hidup di alam liar.

Artikel Terkait: Berkat Extraordinary Attorney Woo, 21 Lumba-lumba Dilepaskan ke Laut

Lumba-lumba pun melalui tahap melahirkan yang cukup kompleks. Ya, karena tergolong mamalia, hewan satu ini melahirkan seperti halnya mamalia lain, contohnya manusia hingga monyet.

Dalam satu kali, biasanya lumba-lumba lumba-lumba melahirkan satu anak. Rata-rata masa bunting sebetulnya 12 bulan, tetapi ada jenis yang lebih cepat, yakni 9 bulan.

Makhluk Cerdas yang Pandai Berkomunikasi

Setiap lumba-lumba memainkan peran penting dalam menjaga tatanan dalam kawanan. Induk lumba-lumba adalah pengasuh utama, memberikan perlindungan, dan nutrisi yang diperlukan bagi anaknya untuk tumbuh dan berkembang.

Selain memberikan perlindungan, lumba-lumba juga memiliki kemampuan unik untuk berkomunikasi satu sama lain dan mengenali anaknya sendiri. Tentunya hal ini dilakukan untuk membantu memastikan keberhasilan reproduksinya.

Hewan ini juga menggunakan kemampuan sosial mereka untuk membantu menemukan pasangan dan menciptakan ikatan yang kuat. Hal ini membantu memastikan bahwa anaknya memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup. Lumba-lumba juga menggunakan kemampuan ekolokasi mereka untuk menemukan calon pasangan dan menavigasi lingkungan perairan. Semua perilaku ini membantu memastikan bahwa lumba-lumba dapat bereproduksi dengan baik.

Artikel Terkait: 8 Hewan Paling Tidak Setia, Ada Lumba-lumba yang Jadi Favorit Banyak Orang!

Kesimpulannya, lumba-lumba berkembang biak dengan cara melahirkan, sebagaimana mamalia lainnya. Berbagai perilaku unik sekaligus sifat penyayang mereka menjadi satu daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Nah Parents, setuju kalau lumba-lumba termasuk hewan yang cerdas dan menggemaskan?

7 Fakta Reproduksi Ikan Pari yang Unik, Cek Parents!

7 Fakta Reproduksi Kuda Laut, Salah Satu Hewan Paling Setia!

22 Jenis Ikan yang Baik untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Bagaimana saja cara berkembang biak hewan? Ini penjelasan macam-macam cara berkembang biak hewan yang dimaksudkan Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

Membelah Diri (Sporulasi)

Hewan yang berkembang biak dengan membelah diri, mereka akan membelah dari satu sel menjadi dua sel, dan seterusnya. Pembelahan ini umumnya dilakukan oleh hewan bersel satu seperti amoeba.

Hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi, mereka akan berkembang dengan memutus bagian tubuh menjadi dua. Bukan membelah tetapi memotong tubuhnya menjadi individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah cacing pita dan cacing pipih.

Hewan yang berkembang biak dengan tunas, mereka akan menumbuhkan individu baru dengan tentakelnya. Contohnya perkembangbiakan pada hewan hydra. Penonjolan di bagian tubuh hydra dewasa yang jika sudah matang akan lepas dan membentuk organisme baru.

Hewan yang berkembang biak dengan ovipar, mereka bertelur. Telur kemudian menetas menjadi hewan muda. Kata "ovipar" berasal dari kata Latin yang menggabungkan ovum, atau "telur" dengan parere yang berarti "untuk melahirkan".

Pada hewan ovipar, pembuahan terjadi secara internal tetapi perkembangan embrio terjadi secara eksternal. Hewan darat yang bertelur, sering kali dilindungi oleh cangkang, seperti reptil dan serangga. Mereka bereproduksi setelah menyelesaikan proses pembuahan internal.

Hewan yang berkembang biak dengan vivipar, mereka bereproduksi dengan melahirkan. Vivipar umumnya dialami hewan mamalia atau hewan menyusui. Selama terjadinya perkembangan embrio berlangsung, makanan diperoleh dari dalam tubuh induk melalui plasenta atau ari-ari.

Perkembang biakan secara vivipar juga ditandai dengan betina melepaskan sel telur di dalam saluran reproduksinya. Kemudian terjadi kopulasi dan fertilisasi yang terjadi di dalam saluran kelamin betina.

Hewan yang berkembang biak dengan ovovivipar, mereka bertelur (ovipar) dan beranak (vivipar). Hewan ovovivipar sering dikira hewan ovipar karena ia terlihat melahirkan anak. Perkembangan embrio hewan ovovivipar berlangsung di dalam tubuh.

Ovovivipar adalah hewan yang menghasilkan telur dan menyimpannya di dalam tubuh induknya sampai janin berkembang sempurna dan siap menetas. Contoh hewan yang berkembang biak dengan ovovivipar adalah ikan guppy, ikan balon, hiu, bunglon, anakonda, dan lain sebagainya.

Lumba-lumba Berkembang Biak dengan Cara Apa? Ini Beragam Fakta Menariknya

Inilah berbagai fakta menarik seputar proses reproduksi dan perilaku lumba-lumba